Hades, Sang Penguasa Dunia Bawah, Tidak Termasuk Olympians
Meskipun dikenal sebagai kakak dari Poseidon dan Zeus, Hades tidak termasuk dalam 12 dewa-dewi penghuni Gunung Olimpia. Berbeda dengan kedua saudara laki-lakinya yang mengatur urusan di atas permukaan (Poseidon di laut dan Zeus di langit), Hades tinggal dan mengatur berbagai urusan di dunia bawah. Karena posisinya itu, Hades seringkali dikaitkan dengan kegelapan dan kejahatan. Padahal posisi tersebut bukanlah pilihan Hades, tapi merupakan hasil dari undian pembagian wilayah kekuasaan tiga dewa terkuat.
Hades adalah penguasa dunia bawah. Ia memastikan tidak ada jiwa yang kabur ataupun dicuri dari dunia bawah. Saking sibuknya dengan urusan dunia bawah, Hades hampir tidak punya waktu untuk memperhatikan ‘dunia atas’. Hal inilah yang membuatnya juga dikenal sebagai pribadi yang dingin, padahal sebenarnya tidak demikian. Hades dikisahkan terenyuh dengan perjuangan Orpheus untuk kekasihnya, Eurydice, dan mengizinkan mereka kembali ke dunia atas –dengan syarat Orpheus harus berjalan tanpa menoleh ke belakang (namun sayangnya, Orpheus gagal). Karena itulah menurut Socrates, nama Hades (Aides) bukanlah berasal dari a-idein yang berarti ‘tidak terlihat’, melainkan dari ‘pengetahuannya (eidenai) akan hal-hal yang baik’.
Baca juga: Berfantasi di Negeri Amburadul
Dewa-Dewi Olimpia Bukan Makhluk Abadi yang Pertama
Yang pertama terbesit dalam pikiran kebanyakan orang ketika membahas Mitologi Yunani adalah deretan nama Dewa-Dewi Olimpia. Padahal bangsa Yunani kuno percaya bahwa jauh sebelum Dewa-Dewi Olimpia berkuasa, sudah terdapat dewa-dewi lain yang ‘bertugas’ ‘mengatur’ alam semesta.
Berawal dari Chaos, bangsa Yunani kuno percaya akan keberadaan dewa-dewi kuno seperti Gaia, Eros, Tartarus, Nyx, Erebos, Uranus, dan yang lainnya. Dari Gaia sang Dewi Bumi dan Uranus sang Dewa Langit, lahirlah 12 (dua belas) Titan: Okeanos, Hiperion, Koios, Kronos, Krios Iapetos, Mnemosine, Tethis, Theia, Foibe, Rhea, dan Themis. Selanjutnya, dari Kronos dan Rhea terlahir enam dewa-dewi yang kemudian menggulingkan Kronos dan mengakhiri kekuasaan Bangsa Titan, yaitu Hestia, Demeter, Hera, Hades, Poseidon, dan Zeus.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Halaman ini menampilkan Silsilah Dewa-Dewi Yunani. Nama yang dicetak tebal berarti tokoh tersebut merupakan salah satu dari anggota 12 Dewa Olimpus, sedangkan nama yang dicetak miring berarti nama kelompok (kecuali Khaos). Garis putus-putus mengindikasikan perkawinan/hubungan pernikahan. Tokoh yang diberi tanda bintang (*) berstatus sebagai istri Zeus.
Dewa Dewi Yunani Romawi Tia
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sejarah dan mitologi Yunani kuno, dewa-dewi Yunani menjadi sosok yang menarik dan penuh misteri. Mereka mengisi dunia mitologi Yunani dengan kekuatan, keindahan, dan kepribadian yang menakjubkan.
Kisah-kisah tentang dewa-dewi ini telah menjadi warisan budaya yang berharga dan terus menginspirasi generasi setelah generasi. Dewa dewi Yunani dikenal karena kekuatan luar biasa, keindahan yang memikat, dan interaksi mereka dengan manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam setiap dewa-dewi terdapat karakteristik dan kelebihan yang membuat mereka unik dan berbeda satu sama lain. Setiap dewa-dewi melambangkan aspek tertentu dalam kehidupan manusia dan alam semesta.
Berikut ini adalah profil beberapa dewa dan dewi terkenal dalam mitologi Yunani beserta kelebihan mereka dilansir dari berbagai sumber.
Patung Dewa Zeus. Shutterstock
Zeus adalah dewa paling kuat dan dianggap sebagai raja para dewa. Ia merupakan dewa langit dan petir. Zeus memiliki kekuasaan penuh atas dunia dewa dan manusia. Ia dikenal sebagai pelindung hukum, ketertiban, dan keadilan.
Hera adalah ratu para dewi dan merupakan istri dari Zeus. Ia adalah dewi perkawinan, kelahiran, dan keluarga. Kelebihan Hera terletak pada kekuatannya sebagai pelindung pernikahan dan keluarga. Ia dipuja sebagai lambang kesetiaan dan keibuan.
Poseidon adalah dewa laut dan gempa bumi. Ia memiliki kendali atas lautan dan semua makhluk di dalamnya. Kelebihan Poseidon terletak pada kekuatannya dalam mengendalikan ombak dan memberikan kesuburan kepada laut dan daratan.
Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, dan strategi. Ia dikenal sebagai pelindung kota Athena dan simbol kecerdasan serta strategi dalam pertempuran. Kelebihan Athena terletak pada kebijaksanaan dan kecerdikan dalam menghadapi situasi sulit.
Patung Dewa Apollo. Shutterstock
Apollo adalah dewa seni, musik, dan ilmu pengetahuan. Ia juga dewa matahari dan kebijaksanaan. Kelebihan Apollo terletak pada kemampuannya dalam seni musik, puisi, dan membawa cahaya ke dunia.
Artemis adalah dewi pemburu dan pelindung hewan liar. Ia juga dewi pelindung perempuan dan kelahiran. Kelebihan Artemis terletak pada kekuatannya dalam melindungi alam dan makhluk-makhluk di dalamnya.
Hermes adalah dewa perjalanan, dagang, dan pencuri. Ia merupakan pesuruh para dewa dan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan dunia bawah. Kelebihan Hermes terletak pada kecepatan dan kelicikan dalam melakukan perjalanan serta sebagai pelindung para pelancong.
Aphrodite adalah dewi kecantikan, cinta, dan keindahan. Ia dianggap sebagai dewi tercantik di antara para dewi. Kelebihan Aphrodite terletak pada kekuatannya dalam mempengaruhi perasaan cinta dan keindahan di dunia.
Ares adalah dewa perang dan kekerasan. Ia merupakan dewa yang selalu bersemangat dalam peperangan. Kelebihan Ares terletak pada keberaniannya dalam pertempuran dan kemampuannya sebagai pelindung prajurit.
Itulah beberapa dewa dan dewi terkenal dalam mitologi Yunani beserta kelebihan masing-masing. Mereka memiliki peran yang penting dalam cerita-cerita mitologi Yunani dan mewakili berbagai aspek kehidupan manusia.
Dengan mengeksplorasi kisah-kisah dewa dewi Yunani yang populer, kita dapat memahami keajaiban dan kompleksitas dunia mitologi mereka. Kita akan menghayati kekuatan, keindahan, dan ketidaksempurnaan dewa-dewi ini serta betapa relevannya mereka dalam konteks budaya dan pemikiran manusia modern.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ksi (Xi atau ξῖ; huruf besar Ξ; huruf kecil ξ) adalah huruf ke-14 dalam abjad Yunani. Huruf ini dalam bahasa Yunani Klasik melambangkan fonem /ks/.[1] Dalam sistem bilangan Yunani, nilainya adalah 60. Xi diturunkan dari huruf abjad Fenisia samekh .
Xi berbeda dengan huruf Khi, yang kemudian menjadi huruf abjad Latin X.
Baik dalam bahasa Yunani kuno klasik dan modern, huruf Ξ melambangkan bunyi [ks]. Dalam beberapa variasi lokal archaic alfabet Yunani, huruf ini tidak ada. Sebagai gantinya, terutama dalam kebanyakan dialek daratan utama Yunani dan Euboea, bunyi [ks] dilambangkan oleh Χ (yang dalam Yunani klasik adalah huruf Chi, yang digunakan untuk bunyi /kʰ/). Karena variasi alfabet Yunani ini digunakan di Italia, alfabet Latin meminjam Χ, bukannya Ξ, sebagai huruf Latin X.
Meskipun tidak ada turunan aksara Latin, Xi diadopsi ke dalam alfabet Kiril awal sebagai huruf "Ksi" (Ѯ, ѯ).
Huruf besar Ξ digunakan sebagai simbol untuk:
Huruf kecil ξ digunakan sebagai simbol untuk:
Karakter-karakter ini hanya digunakan sebagai simbol matematika. Teks Yunani stilis seharusnya dikodekan dengan huruf Yunani biasa, dengan markup dan formatting untuk menunjukkan text style.
(No Available Copies)
If you know the book but cannot find it on AbeBooks, we can automatically search for it on your behalf as new inventory is added. If it is added to AbeBooks by one of our member booksellers, we will notify you!
Mitologi Yunani umumnya berpusat pada 12 (dua belas) olympians, yakni dewa-dewi besar penghuni Gunung Olimpus. Namun di antara begitu banyak kisah dewa-dewi Yunani, yang kerap diceritakan hanyalah kisah-kisah besar yang melegenda dan hal itu memunculkan stereotip tertentu terhadap dewa-dewi. Padahal seperti halnya manusia, dewa-dewi punya sisi lain yang jarang terungkap. Berikut adalah lima hal tentang dewa-dewi Yunani yang tidak banyak diketahui orang:
Ares, Sang Dewa Perang, Tidak Selalu Menang dalam Peperangan
Di balik ketenarannya sebagai dewa perang, Ares sebenarnya cukup pengecut –dan kedua orang tuanya, Zeus dan Hera, membenci sifatnya yang satu itu. Keterlibatannya dalam peperangan tak jarang dibandingkan dengan peran saudarinya, Athena. Kehadiran Ares biasanya dikaitkan dengan pertumpahan darah, sedangkan kehadiran Athena justru dikaitkan dengan pertarungan yang adil. Jika Ares datang untuk memicu peperangan, Athena-lah yang bertugas mengawasi dan mengakhiri peperangan dengan strategi pertahanan yang cerdik.
Ares bahkan dikisahkan beberapa kali menaruh hormat kepada Athena dalam berbagai kesempatan, terutama tiap kali Athena menyelamatkannya dari murka Zeus sang ayah. Dalam epos The Iliad, Ares diceritakan mundur dari peperangan setiap kali Athena membantu pihak musuh. Ares selalu menang dalam peperangan saat Athena ada di pihaknya, dan selalu kalah saat melawan Athena di medan perang.
Baca juga: 6 Cara Memilih Pasangan Hidup yang Tepat
5. Apollo, sang Dewa Musik, Ternyata Punya Sisi Gelap
Kalau Gunung Olimpus adalah sebuah universitas, Apollo adalah bintang di kampus itu. Sebagai Dewa Musik dan Panahan, Apollo adalah profil multitalenta yang unggul di bidang seni dan olahraga. Seakan tidak cukup dengan hal-hal ‘ekstrakurikuler’, Apollo juga punya nilai plus di bidang ‘eksakta’ dengan kemampuannya mengobati dan menyembuhkan penyakit. Seolah tidak cukup ‘bersinar’ dengan talentanya, Apollo juga kerap dideskripsikan sebagai sosok yang tampak ‘bersinar’ dengan rambut keemasan dan kereta mataharinya.
Namun siapa sangka di balik sosoknya yang tampak sempurna, Apollo ternyata punya sisi gelap yang kejam dan mengerikan! Meskipun ia adalah dewa pengobatan dan penyembuhan, Apollo tidak ragu menyebarkan wabah penyakit atau menghabiskan nyawa siapapun yang menyakiti keluarganya. Dengan bantuan Artemis, Apollo membunuh keempat belas anak dari seorang wanita bernama Niobe yang menyombongkan jumlah anaknya di hadapan Leto sang ibunda. Sebagai dewa panahan, ia juga pernah membantu Paris memanah tumit Achilles yang telah membunuh putranya, Troilus.
Selain kelima hal di atas, masih banyak sisi lain dewa-dewi Yunani yang jarang diceritakan. Salah satu yang paling mengejutkan adalah tentang Apollo, Sosok Dewa dengan Dua Sisi Mata Uang. Tunggu di artikel berikutnya ya! [Rfd]
Aphrodite, Sang Dewi Kecantikan, Bukanlah yang Terlemah
Sebagai dewi kecantikan, Aphrodite seringkali dianggap sebagai sosok yang lemah dan melankolis. Padahal dengan posisinya sebagai dewi cinta dan kecantikan, Aphrodite memiliki sisi kuatnya tersendiri. Kekuatan Aphrodite ini berkaitan dengan hal yang membuatnya populer –selain keindahan tubuhnya, yaitu: perselingkuhannya dengan Ares, sang Dewa Perang. Dibandingkan dengan suaminya (Hephaestus), Ares punya hubungan yang jauh lebih intim dengan Aphrodite. Dari hubungannya dengan Ares, Aphrodite memiliki enam anak, yaitu Eros, Anteros, Phobos, Deimos, Harmonia, dan Adrestia. Konon karena kedekatan Ares dengan Aphrodite, peperangan kerap dipicu oleh perselisihan cinta dan kecantikan wanita.
Keterlibatan Aphrodite dalam peperangan juga tampak dalam aspek-aspek lain, misalnya pada patung dan lukisan Aphrodite di beberapa kota pelabuhan yang digambarkan berpakaian perang dan dilengkapi senjata. Tidak hanya itu, ada pula sumber yang menulis tentang para hakim dan politisi yang menyembah Aphrodite demi keharmonisan hubungan mereka dengan para klien, pedagang dan pelaut yang berdoa kepada Aphrodite untuk kelancaran pelayaran, serta masyarakat yang menganggap Aphrodite sebagai dewi perlindungan bagi angkatan laut dan simbol penegakan hukum perdata.